Keutamaan 10 Hari Terakhir Bulan Ramadhan
Diposting oleh :
M Delfi Saputra | Dirilis :
05.38 | Series :
Bulan Ramadhan
merupakan bulan yang agung, bulan yang selalu dijadikan momentum untuk
meningkatkan kebaikan, ketakwaan serta menjadi ladang amal bagi orang-orang
yang shaleh dan beriman kepada Allah SwT.
Tidak terasa,
Ramadhan tahun ini sudah mendekati akhir karena telah telah memasuki 10 hari
terakhir. Sebagian ulama kita membagi fase bulan Ramadhan dengan tiga bagian.
Fase pertama, yaitu 10 hari pertama adalah sebagai fase rahmat, 10 hari kedua
atau pertengahan adalah fase maghfiroh, serta fase ketiga atau 10 hari terakhir
adalah fase pembebasan dari api neraka. Maka saat ini kita berada dalam fase
ketiga, yaitu fase pembebasan dari api neraka. Sebagaimana hadits yang
diriwayatkan oleh Salman al- farisi, “Adalah bulan Ramadhan, awalnya rahmat,
pertengahannya ampunan dan akhirnya pembebasan dari api neraka.”
Rasulullah
Muhammad Saw, yang merupakan manusia terpilih dan suri tauladan terbaik bagi
kita, jika Ramadhan memasuki 10 hari terakhir, maka beliau semakin
memaksimalkan diri dalam beribadah. Beliau menghidupkan malam harinya untuk
mendekatkan diri kepada Allah SwT, bahkan beliau membangunkan keluarganya agar
turut beribadah. Dari Aisyah r.a., ia menceritakan tentang keadaan Nabi Saw
ketika memasuki sepuluh hari terakhir Ramadhan, “Beliau jika memasuki
sepuluh hari terakhir Ramadhan, mengencangkan ikat pinggang, menghidupakn
malamnya dan membangunkan keluarganya.” (HR. Bukhari).
Rasulullah Saw
sangat memerhatikan 10 hari terakhir bulan Ramadhan karena di dalamnya begitu
banyak keutamaan yang bisa didapatkan pada waktu-waktu tersebut. Beberapa di
antaranya: Pertama, sebagaimana sudah lazim kita pahami bahwa sepuluh
hari terakhir pada bulan Ramadhan adalah turunnya lailatul qadr. Malam yang
sangat dinantikan untuk didapatkan oleh orang-orang yang melaksanakan ibadah
puasa dengan penuh keimanan dan pengharapan ridha Allah SwT, karena pada malam
tersebut siapa saja yang beribadah kepada Allah SwT dengan penuh keimanan dan
pengharapan kepada Allah SwT maka nilai ibadahnya sama dengan bernilai ibadah
selama 1000 bulan yang juga berarti sama dengan 83 tahun 4 bulan. Sebagaimana
firman Allah SwT dalam surat Al-Qadr ayat 3: “Lailatul Qdr itu lebih baik
dari seribu bulan.” (QS. Al-Qadr: 3).
Tentunya dengan
mendapatkan lailatul qadr adalah suatu hal yang sangat membahagiakan bagi
orang yang beriman yang melaksanakan ibadah puasa dengan penuh keimanan kepada
Allah SwT. oleh karenanya, pada hari 10 terakhir ini tidak sedikit dari kaum
muslimin yang melakukan i’tikaf di masjid agar rangkaian ibadah yang
dilaksanakan, shalat malam, tadarus Al-Qur’an, berdzikir dan amalan-amalan
lainnya dapat dilaksanakan dengan khusyuk, tentunya dengan tujuan lailatul
qadr dapat diraih. Pada malam tersebut keberkahan Allah swT melimpah ruah,
banyaknya malaikat yang turun pada malam tersebut, termasuk Jibril a.s. Allah
SwT berfirman: “Malam itu (penuh) kesejahteraan hingga terbit fajar.”
(QS. Al-Qadr; 5).
Dalam sebuah
hadits shahih Rasulullah saw juga menyebutkan tentang keutamaan melakukan
qiyamullail di malam tersebut. Beliau bersabda. “Barangsiapa melakukan
shalat malam pada lailatul qadr karena iman dan mengharap pahala Allah, niscaya
diampuni dosa-dosanya yang telah lalu.” (HR. Bukhari dan Muslim).
Keutamaan kedua adalah sepuluh hari terakhir bulan Ramadhan merupakan pamungkas bulan ini,
sehingga hendaknya setiap insan manusia yang beriman kepada Allah SwT
mengakhiri Ramadhan dengan kebaikan, yaitu dengan berupaya dengan semaksimal
mungkin mengerahkan segala daya dan upayanya untuk meningkatkan ibadah pada 10
hari terakhir di bulan Ramadhan. Karena amal perbuatan itu tergantung pada
penutupnya atau akhirnya.
Rasullah Saw
bersabda: “Ya Allah, jadikan sebaik-baik umurku adalah penghujungnya. Dan
jadikan sebaik-baik amalku adalah pamungkasnya. Dan jadikan sebaik-baik hariku
adalah hari di mana saya berjumpa dengan-Mu kelak.”
Dengan demikian
mari kita maksimalkan sisa-sisa bulan Ramadhan ini dengan meningkatkan amaliyah
ibadah kita kepada Allah SwT dengan qiyamullail (menghidupkan malam)
pada bulan Ramadhan, khususnya pada malam-malam penghujung bulkan ini. Semoga
kita mendapatkan segala limpahan kemuliaan dari Allah SwT.