Inilah Bonus Ramadhan!
Diposting oleh :
M Delfi Saputra | Dirilis :
05.36 | Series :
Watak manusia memang mencintai materi (QS Ali Imran: 14). Walaupun kesenangan materi adalah palsu dan menipu (QS Ali Imran: 185, al-Hadid: 20)). Dan, jika dia tenggelam dalam kemateriannya maka posisinya bisa lebih rendah dari binatang. (QS al A’raf 179).
Memang, manusia
harus seimbang antara materi dan rohani. Namun, orang yang bisa melepaskan diri
dari kekuasaan kemateriannya, akan naik ke derajat malaikat. Saat orang
berpuasa, berusaha untuk meninggalkan kemateriannya dan menuju alam malakut.
Sehingga, Allah menyanjungnya dalam hadis Qudsi yang artinya: “Setiap
amalan anak cucu Adam adalah baginya kecuali puasa. Puasa adalah milik-Ku dan
Aku akan langsung membalasnya. Puasa adalah perisai, jika salah seorang
berpuasa jangan berkata kotor dan jangan bertengkar. Bila dihina seorang atau
diajak duel, hendaknya menjawab: aku sedang puasa …” (HR Bukhari, Muslim,
an-Nasa’i, dan Ibnu Hibban dari Abu Hurairah).
Itulah bonus
bagi orang yang puasa Ramadhan. Agar manusia yang materialis ini bisa tawazun
(seimbang), Allah memberi motivasi dengan berbagai cara. Sebagai makhluk
ekonom, ia tertarik dengan segala bentuk transaksi yang menguntungkan. Untuk
itu, Alquran banyak menggunakan istilah ekonomi, seperti istilah transaksi
(as-Shaf: 10), rugi dan timbangan (ar-Rahman: 9), dan lainnya.
Supaya umat
Islam di bulan Ramadhan mencapai puncak dalam ibadah maka Allah menyediakan
beragam bonus. Rasulullah SAW bersabda, “Umatku diberi lima keistimewaan pada
bulan Ramadhan yang tidak diberikan kepada umat sebelum mereka: Bau
mulutnya orang-orang puasa lebih wangi di sisi Allah dibandingkan bau minyak
kasturi, setiap hari malaikat memintakan ampunan bagi mereka saat berpuasa
sampai berbuka, Allah menghiasi surga untuk mereka kemudian berfirman,
“Hamba-hamba-Ku yang saleh tengah melepaskan beban dan kesulitan maka
berhiaslah, setan-setan dibelenggu sehingga tidak bisa menggoda dan orang-orang
puasa diampuni dosa-dosa mereka pada malam terakhir bulan Ramadhan.” (HR Ahmad,
al-Bazzar, al-Baihaqi).
Selain itu, pada
malam pertama Ramadhan setan dibelenggu, pintu surga dibuka, pintu neraka
ditutup, dan penyeru dari langi memanggil, “Wahai pencari kebaikan, songsonglah
dan wahai pencari kejahatan berhentilah! Dan, Allah membebaskan banyak manusia
dari neraka setiap malam Ramadhan.”
Orang yang
berpuasa diberi keistimewan dengan dua kebahagiaan, yakni kebahagiaan saat
berbuka dan saat bertemu dengan Allah di surga. Di surga ada pintu yang
disiapkan untuk orang puasa, yaitu pintu ar-rayyan. Bila para shoimin di dunia
telah masuk, semua pintu ditutup dan tidak ada yang masuk lagi selain mereka.
Lebih dari itu,
di bulan suci ini, Allah menyediakan satu malam yang lebih baik dari seribu
bulan, yaitu lailatul qadar (malam kemuliaan). Barang siapa yang tidak mendapat
kebaikan malam itu sungguh dia termasuk orang celaka. Demikian besar bonus yang
disediakan Allah pada setiap Ramadhan. Tidak cukupkah bagi kita untuk
bermujahadah dalam beribadah demi menyongsong keutamaannya? Boleh jadi di
antara kita, ada yang tidak bertemu kembali dengan bonus-bonus RAMADHAN.