Tujuh Langkah Mengatasi Ego Kita

Diposting oleh : M Delfi Saputra | Dirilis : 17.06 | Series :

Tujuh Langkah Mengatasi Ego Kita

Hasil gambar untuk CARA MENGURANGI EGO

Berikut ini adalah tujuh saran untuk membantu kita mengatasi ide tertanam tentang diri penting/ego. Ke semua ini dirancang untuk membantu mencegah kita dari salah mengidentifikasi dengan ego/diri penting ini.
1. Berhenti menjadi tersinggung.
Perilaku orang lain bukanlah alasan kita untuk bereaksi. Tersinggung hanya akan melemahkan kita. Jika Anda sedang mencari kesempatan untuk tersinggung, maka Anda akan bisa menemukan hal tersebut di setiap tikungan. Ini adalah ego Anda yang sedang bekerja untuk meyakinkan Anda bahwa dunia tidak bisa berlangsung dengan cara itu. Tapi Anda sesungguhnya bisa menjadi pemberi penghargaan terhadap kehidupan dan sesuai dengan tujuan Roh Penciptaan universal. Anda tidak dapat mencapai kekuatan niat dengan menjadi tersinggung. Disini artinya, kita tetap berusaha bertindak untuk membasmi kengerian di dunia, yang berasal dari identifikasi terhadap ego yang besar, tapi tetap berada dalam kedamaian. Seperti  A Course in Miracles mengingatkan kita: Kedamaian adalah didalam Tuhan, Anda yang merupakan bagian dari Tuhan tidak berada di rumah kecuali dalam damai-Nya. Menjadi tersinggung menciptakan energi destruktif yang sama yang bisa menyebabkan kekerasan, balas dendam dan perang.
2. Lepaskan keinginan Anda untuk menang.
Ego suka membagi kita menjadi pemenang dan pecundang. Mengejar kemenangan adalah cara jitu untuk menghindari kontak sadar dengan niat. Mengapa? Karena pada akhirnya, kemenangan adalah mustahil di sepanjang waktu. Seseorang di luar sana akan lebih cepat, lebih beruntung, lebih muda, lebih kuat, dan lebih cerdas-dan kemudian Anda kembali akan merasa tidak berharga dan tidak penting.
Anda bukanlah kemenangan atau keunggulan Anda. Anda mungkin menikmati bersaing, dan bersenang-senang di dunia di mana menang adalah segalanya, tetapi Anda tidak harus menempatkan itu di pikiran Anda. Tidak ada pecundang di dalam dunia di mana kita semua berbagi sumber energi yang sama. Yang dapat Anda katakan pada hari tersebut adalah bahwa Anda tampil pada tingkat lebih tinggi dibandingkan dengan yang lain pada hari itu. Tapi hari ini adalah hari yang lain, dengan kompetitor yang lain dan keadaan baru untuk dipertimbangkan. Anda masih makhluk tak terbatas di dalam tubuh yang di hari lain(atau dekade lain) menjadi lebih tua dan lebih lemah. Lepaskan keinginan menang dengan tidak menganggap bahwa lawan kata menang adalah kekalahan. Itu adalah ketakutan ego. Jika tubuh Anda tidak tampil baik untuk menang pada hari ini, itu tidak penting ketika Anda tidak mengidentifikasi secara eksklusif dengan ego Anda. Jadilah pengamat, melihat dan menikmati semua itu tanpa perlu untuk memenangkan piala. Jadilah damai, dan sesuaikan dengan energi niat. Dan ironisnya, meskipun Anda tidak akan melihat seperti itu, lebih banyak kemenangan akan muncul dalam hidup Anda ketika Anda tidak mengejar hal tersebut.
3. Lepaskan kebutuhan Anda untuk menjadi benar.
Ego adalah sumber dari banyak konflik dan pertikaian karena mendorong Anda ke arah yang membuat orang lain menjadi salah. Ketika Anda bermusuhan dengan orang lain, Anda telah terputus dari kekuatan niat. Roh yang kreatif adalah mencintai, dan reseptif, dan bebas dari kemarahan, kebencian, atau kepahitan. Melepaskan kebutuhan Anda untuk menjadi benar dalam diskusi dan hubungan adalah seperti berkata kepada ego, aku bukan budak Anda. Aku ingin memeluk kebaikan, dan aku menolak kebutuhan Anda untuk menjadi benar. Bahkan, aku akan menawarkan orang ini kesempatan untuk merasa lebih baik dengan mengatakan bahwa dia benar, dan berterima kasih untuk menunjukkan saya ke arah kebenaran.
Ketika Anda melepaskan kebutuhan untuk menjadi benar, Anda dapat memperkuat koneksi Anda ke kekuatan niat. Namun perlu diingat bahwa ego adalah pejuang yang sulit dikendalikan. Saya telah melihat orang mengakhiri hubungan yang indah dengan orang lain karena tetap berpegang pada kebutuhan mereka untuk menjadi paling benar. Saya mendorong Anda untuk melepaskan dorongan ego untuk menjadi benar ini dengan menghentikan diri di tengah-tengah argumen dan bertanya pada diri sendiri, Apakah saya ingin menjadi benar atau bahagia? Bila Anda memilih untuk bahagia, mencintai, dalam suasana spiritual, koneksi Anda dengan niat harus diperkuat. Saat-saat tersebut akhirnya akan memperluas koneksi baru Anda pada kekuatan niat. Sumber kebijaksanaan universal akan mulai berkolaborasi dengan Anda dalam menciptakan hidup yang dimaksudkan untuk dijalani.

4. Lepaskan keinginan Anda untuk menjadi lebih unggul.
Kebanggaan sejati bukanlah tentang menjadi lebih baik dari orang lain. Ini adalah tentang menjadi lebih baik dari Anda sebelumnya. Tetap fokus pada pertumbuhan Anda, dengan kesadaran konstan bahwa tidak ada di planet ini yang lebih baik dari orang lain. Kita semua berasal dari kekuatan hidup kreatif yang sama. Kita semua memiliki misi untuk mewujudkan esensi kita, semua yang kita butuhkan untuk memenuhi takdir yang tersedia bagi kita. Semua ini tidak mungkin terjadi ketika Anda melihat diri Anda seolah superior dari orang lain. Ini adalah pepatah lama, tapi tetap benar: kita semua sama di mata Tuhan. Lepaskan keinginan Anda untuk merasa superior dengan melihat Tuhan dalam setiap orang. Jangan menilai orang lain berdasarkan penampilan , prestasi, harta, dan indeks lain mereka dari ego. Ketika Anda memproyeksikan perasaan superioritas itulah yang membuat Anda mundur kembali, yang mengarah kepada kebencian dan akhirnya perasaan bermusuhan. Perasaan ini menjadi alat yang membawa Anda jauh dari niat. Tulisan dalam A Course in Miracles telah membahas keinginan menjadi khusus dan unggul ini : Ego selalu membuat perbandingan. Hal ini disebabkan oleh kurangnya melihat Tuhan pada orang lain, dan mempertahankan dengan terus mencari, dan menjaganya tetap jelas terlihat dari semua kekurangan yang dapat terlihat.
5. Lepaskan keinginan Anda untuk memiliki lebih.
Ego tidak pernah terpuaskan. Tidak peduli seberapa banyak Anda telah capai atau peroleh, ego Anda akan bersikeras bahwa itu belum cukup. Anda akan menemukan diri Anda dalam keadaan terus-menerus berjuang, dan menghilangkan kemungkinan sampai pada tujuan. Namun pada kenyataannya Anda sebenarnya sudah tiba, dan bagaimana Anda memilih untuk menggunakan hidup Anda saat ini adalah pilihan Anda. Ironisnya, ketika Anda berhenti menginginkan lebih banyak, apa yang Anda inginkan tampaknya malah hadir lebih banyak lagi dalam hidup Anda. Karena Anda tidak melekat terhadap keinginan itu, Anda akan menemukan lebih mudah untuk mendapatkannya daripada orang lain, karena anda telah menyadari betapa sedikit Anda butuhkan untuk menjadi puas dan damai.
Sumber universal mengembangkan dirinya sendiri, terus berkembang dan menciptakan kehidupan baru setiap saat, tidak pernah mencoba untuk berpegang pada satu kreasi atas dasar ego itu sendiri. Ia menciptakan dan melepaskan. Ketika Anda melepaskan kebutuhan dari ego untuk memiliki lebih, Anda menyatu dengan Sumber itu. Anda menciptakan, menarik pada diri sendiri, dan melepaskan pergi, tidak pernah menuntut untuk datang lebih pada diri Anda. Sebagai pemberi penghargaan dari semua yang muncul, Anda belajar dari pesan St.Francis dari Assisi yang mengajarkan: “. … Adalah dengan memberi kita akan menerima” Dengan membiarkan kelimpahan mengalir ke dan melalui Anda, Anda selaras dengan Sumber Anda dan mendapatkan jaminan bahwa energi ini akan terus mengalir.
6.Lepaskan mengidentifikasi diri berdasarkan prestasi Anda.
Ini mungkin konsep yang sulit jika Anda berpikir bahwa Anda adalah prestasi Anda. Tuhanlah yang menulis semua musik, Tuhan yang menyanyikan semua lagu, Tuhan yang membangun semua bangunan, Tuhan adalah sumber dari semua prestasi Anda. Saya bisa mendengar protes keras ego Anda. Namun demikian, renungkan ide ini. Semua ini berasal dari Sumber! Anda dan Sumber adalah satu! Anda bukan tubuh dan pencapaian Anda. Anda adalah pengamat. Perhatikan itu semua, dan bersyukur atas kemampuan yang Anda telah miliki. Tapi berikan semua kredit ini pada kekuatan niat, yang membawa Anda ke dalam keberadaan dan Anda sebagai bagian yang ikut mewujudkannya. Semakin sedikit Anda mengidentifikasikan dengan prestasi Anda dan semakin Anda lebih terhubung dengan niat, semakin Anda terbebas untuk mencapai, maka hal itu akan muncul pada diri Anda. Bila Anda melekat pada prestasi dan percaya bahwa Anda sendirilah yang melakukan semua hal-hal tersebut, maka Anda tidak akan merasakan damai dan rasa terima kasih dari Sumber Anda.
7. Lepaskan reputasi Anda.
Reputasi Anda tidak terletak di dalam diri Anda. Ini berada dalam pikiran orang lain. Oleh karena itu, Anda tidak memiliki kontrol atas hal itu sama sekali. Jika Anda berbicara dengan 30 orang, Anda akan memiliki 30 reputasi. Menghubungkan diri ke niat berarti mendengarkan hati Anda dan melakukan sendiri berdasarkan apa yang suara hati katakan pada Anda yang merupakan tujuan Anda di sini. Jika Anda terlalu peduli dengan bagaimana orang lain memandang diri Anda, maka Anda akan terputus dari niat dan membiarkan pendapat orang lain untuk mengendalikan Anda. Ini adalah ego Anda yang sedang bekerja. Ini adalah ilusi yang berdiri diantara Anda dan kekuatan niat. Jika Anda memutuskan hubungan dari sumber dan menjadi yakin bahwa tujuan Anda adalah untuk membuktikan kepada orang lain bagaimana menjadi lebih ahli dan unggul, Anda akan menghabiskan energi Anda ketika mencoba untuk memenangkan reputasi lebih besar lagi diantara ego lainnya. Lakukan apa yang Anda lakukan karena suara hati Anda selalu terhubung dan berterima kasih kepada  Sumber-Anda yang mengarahkan Anda. Tetap pada tujuan, lepaskan diri dari hasil, dan ambil tanggung jawab untuk apa yang ada di dalam diri Anda : karakter Anda. Biarkan reputasi Anda orang lain yang menilai, itu tidak ada hubungannya dengan Anda. Atau seperti sebuah judul buku mengatakan: Apa yang Anda Pikirkan bukanlah urusan saya!

G+

Muhammad Delfi Saputra
Muhammad Delfi Saputra - Copyright © 2014, All rights reserved. Design by iMoechan
Support: Blogger & Fontawesome